Al-Qurâan dapat dilihat dalam tiga dimensi. Dimensi pertama adalah pembacaan teks; kedua, penulisan teks; dan ketiga, pemahaman teks. Untuk dimensi pertama dipelopori ulama qira'at. Dimensi kedua diprakarsai ulama rasm yang meneliti ciri-ciri khas rasm. Dan dimensi ketiga adalah ulama ahli tafsir yang memahami teks-teks Al-Qurâan. Di dalam buku ini terdapat rekam jejak para ulama beri…
Judul asli : The History of the Qur'anic text: from revelation to complication : a Comparative the oled and new testaments
Dalam menafsirkan Al-Qurâan, seorang mufasir kerap tersandera oleh pra-pemahaman dan latar belakang keilmuan serta ideologinya. Akibatnya, ia tidak mampu âmembunyikanâ Al-Qurâan secara objektif. Ketika objektivitas penafsiran tergadaikan, hasil penafsirannya akan jauh panggang dari api. Al-Qurâan tidak lagi dapat âberbicaraâ tentang dirinya, tapi justru semaki…
Di samping kitab hidayah, Al-Qur'an juga kitab suci yang penuh mukjizat. Kemukjizatan Al-Qur'an bersifat maknawi, bukan hissi (materi) yang bisa dilihat sebagaimana mukjizat para nabi terdahulu seperti tongkat Nabi Musa. Karena itu, Al-Qur'an akan terus memberikan pencerahan pada setiap zaman, sampai kapan pun. Al-Qur'an juga sakral (suci). Membacanya dinilai ibadah. Membaca satu hurufnya menda…